Candi Jolotundo Trawas Jawa Timur di Lereng Gunung Penanggungan - AkhFaizal -->

Candi Jolotundo Trawas Jawa Timur di Lereng Gunung Penanggungan

Rabu, 06 Mei 2015

Candi Jolotundo Trawas Jawa Timur di Lereng Gunung Penanggungan

Sebuah Maha Karya Abad silam. Penuh dengan cerita yang bisa menggelitik Nurani Kita. Candi Petirtaan Jolotundo merupakan Warisan Sejarah budaya peninggalan Majapahit. Candi Jolotundo merupakan salah satu saksi sejarah sampainya Kekuasaan Majapahit di Trawas. Candi Jolotundo merupakan Petirtaan (Kolam Pemandian) yang dibangun pada tahun 997 Masehi. Menurut sumber sejarah setempat, konon candi Ini adalah bukti cinta Raja Udayana dari Kerajaan Bali untuk istrinya Putri Guna Dharma asal Jawa dalam menyambut kelahiran anaknya yang bernama Airlangga. Candi Petirtaan Jolotundo juga mempunyai sangkut paut dengan petilasan kerajaan Kahuripan dan dijadikan sebagai tempat pemandian Raja dan Ratu Kahuripan kala itu.


Candi Jolotundo Trawas


Bangunan Kolam Candi Petirtaan Jolotundo memiliki ukuran panjang 16, 85 meter lebar 13,5 meter dan kedalaman sekitar 5 meter. Sedangkan bahan dasar dari pembuatan Candi Petirtaan Jolotundo adalah batu Andesit. Mata airnya terus mengalir walaupun musim kemarau (panas). Kandungan mineral air di Petirtaan Jolotundo merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Candi Jolotundo terletak di Desa Seloliman Kecamatan Trawas, Anda bisa menempuhnya dari jalur alternatif Ngoro ke Trawas. Atau Jalur Mojosari Ke Trawas. Bila Anda mengambil dari arah Mojosari, maka bila Anda sudah sampai di Trawas silakan Anda cari Jalan Raya Jolotundo,( setelah lapangan Trawas ambil Belok kiri) Kira – kira 5 sampai 7 km dari Trawas Anda akan tiba di Desa Seloliman. Kondisi jalan cukup nyaman namun beberapa jalan ada yang berliku. Bila melakukan perjalanan pada malam hari usahakan berkelompok, karena kondisi penerangan lampu cukup minim dan kondisi jalan sepi.

Lokasi Petirtaan Jolotundo selain pada week end, pada malam 15 purnama juga ramai, banyak orang berdatangan melakukan mandi dan upacara peribadatan menurut keyakinan mereka. Gunung Penanggungan Gunung penanggungan terletak di Kecamatan Ngoro dan Kecamatan Trawas bila di geografis Mojokerto, dan 2 Kabupaten, yaitu Mojokerto dan Pasuruan. Gunung Penanggungan mempunyai ketinggian sekitar 1.653 meter dari permukaan laut. bukit – bukit yang mengelilinginya adalah Bukit Bakel 1.238 meter dari permukaan laut, Gajah Mungkur 1.084 meter dari permukaan laut, Sarah Klopo 1.235 meter dari permukaan laut, dan Bukit Kemuncup 1.238 meter dari permukaan laut. Gunung ini sudah tidak aktif. Untuk tanggal meletusnya gunung ini belum ada sumber yang relevan yang bisa menjelaskan. Kalau peristiwa kebakaran di gunung Penanggungan kadang terjadi saat musim kemarau. Gunung ini termasuk kelompok atau kluster dari Gunung di sebelah selatannya yaitu Gunung Welirang yang lebih besar dan masih aktif. Gunung Penanggungan mempunyai nilai sejarah tinggi sebab dilereng gunungnya banyak sekali terdapat situs - situs purbakala berupa candi maupun prasasti, pertapaan, yang sudah teridentifikasi maupun belum teridentifikasi.”Tim ekspedisi Universitas Surabaya berhasil mengidentifikasi 116 situs purbakala. Setelah 2 Tahun sejak tahun 2012 sampai dengan 2014 mereka melakukan penelitian di Gunung Penanggungan. Tim memperkirakan situs yang ada lebih banyak lagi karena banyak situs yang tertimbun longsor atau tertutup semak belukar sehingga belum ditemukan tim.” (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan). Peninggalan purbakala di gunung penanggungan berasal dari periode masa Hindu - Buddha di Jawa Timur (Nama lain Gunung Penanggungan adalah Gunung Pawitra yang artinya kabut).

Semoga setelah membaca artikel ini wawasan Anda bisa bertambah dan kita bisa menghargai , menjaga,dan melestarikan peninggalan sejarah purbakala dengan tetap mengindahkan keyakinan kita masing masing terhadap Yang Maha Kuasa.

Semua Dokumentasi diambil langsung dari lokasi Wisata Candi Petirtaan Jolotundo


bm

Life for long Learning and earning

Tidak ada komentar: